Jumat, 22 Juli 2011

sebuah perenungan

jumat, 22 Juli 2011, 7.20 WIB
teruntuk yang terkasih
di sini...
ku berusaha menyembunyikan rasa rinduku padanya
jika itu bisa membuatnya tenang, maka biarlah dia tenang
ku di sini...
dengan semua keakuanku
niat bukan mengasihani
namun tulus sebagai naluri
jika caraku dalam menyayanginya salah
yang ku harap tidak akan ada lagi tetes air dari mata indahnya
hanya karenaku
hanya karena sayangku padanya
aku hanya bisa diam untuk saat ini
berharap ia mengerti maknanya
meski berat menahan diri, tuk hanya sekedar tahu kabar darinya
karena yang ku takutkan jika ia ku tanggapi maka fikirannya malah menjadi tidak karuan
maka biarlah ia berfikir seluas fikirannya
meski tak jarang fikirannya menerjang batas realita
namun biarkan ia menjadi diri yang semakin dewasa dengan itu
dan saat semakin ia mencari kediriannya di tengah warna-warni dunia
maka harapan adalah akan selalu ada cahaya terang yang mampu menuntun langkahnya
walau bagaimanapun, entah apapun, dan kapanpun
selama udara masih dapat ku hirup
dengan tanpa paksaan dari manapun
semua cita dan asa kita kan ku raih
"imam fathoni"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar